Kamis, 13 Mei 2010

SMOOTH


SMOOTH : tyre/ban mengalami keausan normal/rata pada telapak ban (tread) antara telapak yang sisi kiri & kanan mengalami keausan sama berselisih antara 1mm-3mm.Ban yang aus digunakan untuk vulkanisir/retread/regroove.
BY : HENDRA HARDIANSYA

Rabu, 12 Mei 2010

KODE PADA BAN

Kebanyakan dari kita memakai atau mengemudikan kendaraan bermotor tapi seringkali melupakan atau mengabaikan satu dari bagian vital dari kendaraan yaitu BAN.

Yuk kita kupas rahasia di balik angka-angka/kode yang ada pada BAN kendaraan.

Kalau kita amati BAN kendaraan kita maka umumnya akan tertera kode-kode seperti pada gambar berikut ini :



Arti dari kode-kode itu :

A = Merk dagang / nama pabrik BAN tersebut
B = Ukuran BAN, konstruksi BAN, dan kode kecepatan maksimal BAN tersebut.
C = menerangkan konstruksi BAN tersebut yaitu RADIAL
D = menjelaskan jenis ban (M&S = Mud & Snow)
E = tekanan maksimal yang diperbolehkan
F = kode tentang ECE regulation
G = kode approval dari DOT (Department Of Transportation-USA)
H = Negara pembuat.

Selanjutnya kita kupas lagi satu-satu ya...

A = Merk dagang / Nama pabrik BAN.

Banyak banget dan pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Bridgestone, Firestone, Yokohama, Pirelli, dsb.

B = Ukuran BAN.

Ambill contoh seperti tertera di gambar, 185/65R13 96H.
185 adalah lebar tapak/telapak ban diukur dalam milimeter.
65 adalah aspect ratio dalam persentase. Artinya tinggi dinding BAN adalah 65% dari lebar (185) = 120,25 mm.
R adalah konstruksi ban tersebut yaitu RADIAL.
13menyatakan diameter pelek dalam inch.
96 adalah load index/ kapasitas beban maksimal BAN tersebut. (lihat tabel load index berikut)



H adalah kode kecepatan maksimal (210 km/h) yang mampu disangga oleh BAN selama 10 menit terus menerus tanpa merusak BAN itu sendiri, mobilnya dan mobil di sekitarnya dalam radius tertentu sesuai standar pengujian. (lihat tabel kode kecepatan berikut)



D = Jenis BAN

Banyak sekali pengkodean jenis BAN yang umum diantaranya adalah :

P : Passenger / Commercial
LT : Light Truck
M/T : Mud Terrain / medan lumpur
A/T : All Terrain / segala medan


E = Tekanan (angin) maksimal yang di perbolehkan.

Ikutilah aturan dalam buku petunjuk manual kendaraan atau yang tertera pada BAN untuk keselamatan. Tekanan yang berlebih atau kurang akan membahayakan. Bahkan tekanan angin di bawah standar akan meningkatkan temperatur BAN dan merusak BAN. Lihat gambar foto inframerah pada tes kecepatan tinggi pada BAN dengan tekanan di bawah standar.



G = Kode DOT

Pada kode DOT ini biasanya juga akan menemukan 4 digit angka kode tanggal pembuatan BAN. Tahukah anda bahwa BAN mempunya masa kadaluwarsa yaitu 6 tahun dari tanggal pembuatan? Bagaimana cara mengetahui tanggal pembuatan suatu BAN? lihat contoh gambar di bawah ini.



pada contoh diatas ada angka 0108. Dua digit pertama yaitu 01 menunjukkan pekan ke-1 dari tahun itu, ingat dalam satu tahun ada 52 pekan. Dua digit selanjutnya yaitu 08 menunjukkan tahun yaitu 2008. Artinya BAN tersebut di buat pada pekan pertama (jatuh pada bulan Januari) tahun 2008. Karena sifat kimia dari BAN, walaupun hanya di simpan dan akan bereaksi dengan udara terutama ozone dan panas maka tidak dianjurkan memakai BAN yang telah berusia 6 tahun, walau hanya di simpan. Sayangilah nyawa anda.

H = Negara pembuat.

PENGGUNAAN BAN



Penggunaan ban secara tepat....
Tekanan angin harus dikontrol dan disesuaikan dengan muatan. Tidak boleh kurang dari standard dan tidak boleh lebih tinggi dari standard. Karena dapat menimbulkan kerusakan- kerusakan dan memperpendek umur ban.

Kontak permukaan ban harus seluruhnya melekat pada permukaan jalan. Semakin luas kontak area telapak ban dengan permukaan jalan akan menyebabkan daya cengkeram terhadap permukaan jalan lebih sempurna sehingga dapat memperpanjang umur ban dan lebih aman dalam berkendaraan.
Click to view another photos...
Beban yang diterima ban
Kondisi beban/muatan berpengaruh terhadap umur ban. Apabila muatan melebihi dari yang direkomendasikan, maka akan dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada ban. Oleh karena itu dianjurkan agar muatan tidak melebihi daya dukung dari pada ban, selain dapat mengakibatkan kerusakan kendaraan juga kurang aman dalam berkendaraan.

Dalam pen-distribusi-an muatan, dianjurkan agar semua poros kendaraan dapat menanggung beban muatan yang sama beratnya.

Kecepatan Kendaraan
Kecepatan, beban dan tekanan angin saling berkaitan dalam menentukan umur ban dan keamanan berkendaraan. Dianjurkan agar ketiga faktor tersebut dilaksanakan secara wajar dan tidak berlebihan.

Batas kemampuan sebuah ban ditentukan oleh hasil perkalian antara beban dan kecepatan yang hasil/ nilainya tidak boleh melampaui dari pada nilai standard yang telah ditentukan oleh pabrik. Oleh karena itu agar nilai batas aman tidak terlampaui, maka kecepatan kendaraan harus dikurangi untuk mengimbangi peningkatan atau penambahan beban.

Pemeriksaan ban
Pemeriksaan ban perlu dilakukan dengan 2 cara yaitu
1. Pemeriksaan pada waktu memasang ban baru
2. Pemeriksaan berkala.

Pemeriksaan pada waktu memasang ban baru
Tentang Ban Dalam, ban Dalam harus diganti apabila :
-Sudah melipat.
-Sudah lunak karetnya.
-Sudah ada bagian yang tipis.
-Sudah banyak tambalannya.

Tentang Flap, flap yang harus diganti apabila :
-Sudah retak
-Sudah sobek.
-Sudah kaku.

Tentang Tutup Pentil, tutup Pentil harus selalu terpasang agar tekanan angin tetap stabil. dan menjaga agar kotoran/air tidak masuk ke dalam pentil untuk menjamin kelancaran kerja sistim pegas di dalam pentil sehingga klep dapat bekerja dengan sempurna.

Tentang pelek, yang harus diperhatikan tentang Pelek adalah :
-Pelek yang bengkok atau cacat harus diperbaiki.
-Apabila terdapat karat atau kotoran lainnya harus dibersihkan.

Tentang Ban Ganda, yang harus diperhatikan tentang Ban Ganda adalah :
-Tinggi harus sama
-Tekanan Angin harus sama.
-Tidak boleh saling bersentuhan.

Perihal Pemeriksaan berkala ban
Yang perlu dilakukan pemeriksaan berkala adalah :
Pemeriksaan Tekanan Angin, sesuaikan tekanan angin dengan berat muatan, atau naikkan tekanan ke standard maximum. Kemudian periksa tekanan angin paling sedikit sekali dalam satu bulan. Pemeriksaan tekanan angin hanya dilakukan pada saat ban dalam keadaan dingin. Untuk ban cadangan, tekanan angin harus di atas tekanan standard.

Pemeriksaan benda-benda asing, buanglah benda-benda yang menempel pada alur ban, seperti batu kerikil, paku, besi dan sebagainya karena akan merusak alur ban.

Pemeriksaan kerusakan luar dari ban, gantilah ban apabila terdapat kerusakan sobek, retak dan sebagainya karena bisa pecah secara tiba-tiba.

Pemeriksaan tanda keausan pada ban, bila ban telah aus sehingga dalamnya alur ban menjadi 1,6 mm atau kurang, tanda ini muncul dan memperingatkan agar ban sudah harus diganti. Ada enam tanda keselamatan pada ban Bridgestone yang terdapat pada sekeliling ban

Pemilihan pola telapak ban
Jenis dan sifat pola telapak ban serta tujuan penggunaannya
Sifat pola telapak ban RIB adalah
-Tahanan gesekan kecil.
-Mengurangi selip ke samping.
-Stabilitas pengendalian baik.
-Kenyamanan baik.
-Tidak berisik.
Alur semacam ini dibuat agar dapat mengalirkan air apabila berjalan pada permukaan basah sehingga dapat terhindar dari kemungkinan slip ke samping. Dipakai untuk jalan raya dengan kecepatan tinggi

Sifat pola telapak LUG adalah:
-Daya tarik dan pengereman yang lebih baik.
-Daya cengkeram yang baik.
Alur melintang pada telapak ban dibuat untuk traksi agar ban dapat tetap bergerak pada permukaan jalan tanah/lumpur untuk menghindari slip. Dipakai untuk jalan tanah yang lunak.

Sifat pola telapak RIB LUG :
-Sifat gabungan dari pola telapak RIB dan LUG.
Tujuan pembuatan alur ini adalah untuk memperoleh manfaat kedua macam pola telapak, baik RIB maupun LUG. Dipakai untuk jalan berbatu, jalan tanah dan jalan aspal tidak rata.

Sifat pola telapak BLOCK
-Traction dan Braking power baik sehingga performancenya baik
-Pengendalian pada jalan tanah maupun jalan aspal, cukup baik.

Pola telapak BLOCK mempunyai sifat dan manfaat seperti pola telapak RIB LUG tersebut. Dipakai untuk segala medan.

MENGENAL TENTANG BAN


TENTANG BAN adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.

Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan untuk kendaraan bermotor, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga digunakan dari bahan lain seperti baja.

Sejarah ban

Pada tahun 1839, Charles Goodyear berhasil menemukan teknik vulkanisasi karet. Vulkanisasi sendiri berasal dari kata Vulkan yang merupakan dewa api dalam agama orang romawi. Pada mulanya Goodyear tidak menamakan penemuannya itu dengan nama vulkanisasi melainkan karet tahan api. Untuk menghargai jasanya, nama Goodyear diabadikan sebagai nama perusahaan karet terkenal di Amerika Serikat yaitu Goodyear Tire and Rubber company yang didirikan oleh Frank Seiberling pada tahun 1898. Goodyear Tire & Rubber Company mulai berdiri di tahun 1898 ketika Frank Seiberling membeli pabrik pertama perusahaan ini dengan menggunakan uang yang dia pinjam dari salah seorang iparnya.

Pada tahun 1845 Thomson dan Dunlop menciptakan ban atau pada waktu itu disebut ban hidup alias ban berongga udara. Sehingga Thomson dan Dunlop disebut Bapak Ban. Dengan perkembangan teknologi Charles Kingston Welch menemukan ban dalam, sementara William Erskine Bartlett menemukan ban luar.

Jenis-jenis Ban

Ban Bias


Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai. Dibuat dari banyak lembar cord yang digunakan sebagai rangka dari ban. Cord ditenun dengan cara zig-zag membentuk sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban.

Ban Radial
l

Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam arah radial terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban berhubungan langsung dengan permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang dinamakan "Breaker" atau "Belt". Ban jenis ini hanya menderita sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya sentrifugal, walaupun pada kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai "Rolling Resistance" yang kecil.

Ban Tubeless


Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam. Ban tubeless in diciptakan sekitar tahun 1990.

Bagian-bagian ban

* Tread adalah bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi ban dari benturan, tusukan obyek dari luar yang dapat berusak ban. Tread dibuat banyak pola yang disebut Pattern.

* Breaker dan Belt adalah bagian lapisan benang (pada ban biasa terbuat dari tekstil, sedangkan pada ban radial terbuat dari kawat) yang diletakkan diantara tread dan casing. Berfungsi untuk melindungi serta meredam benturan yang terjadi pada Tread agar tidak langsung diserap oleh Casing.

* Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari ban yang menampung udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban.

* Bead adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang keras dan berfungsi seperti angkur yang melekat pada Pelek.

Kode ban

Ukuran ban

Dimensi atau ukuran sebuah ban dapat dinyatakan sebagai berikut:" 205 / 55 /ZR16 "

Keterangan dimensi atau ukuran ban tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

205 : Lebar telapak ban (mm)

55 : aspek ratio untuk ketebalan ban (%) dari lebar telapak ban

ZR : kode limit kecepatan

16 : diameter velg ( inch )

Kode kecepatan ban
Kode Kecepatan (Km/Jam)
P 150
Q 160
R 170
S 180
T 190
H 210
V 240
W 270
Y >300

Indeks Beban
Beban Maksimum (Kg)
62 265
63 272
64 280
66 300
68 315
70 335
73 365
75 387
80-89 450-580
90-100 600-800

Keamanan

Ban seperti bagian kendaraan yang lainnya pasti akan mengalami kerusakan maupun keausan. Pertama yang harus diperhatikan adalah kedalaman alur di setiap telapak ban. Seandainya kedalaman alurnya kurang dari 1,6 milimeter dari permukaan atas baris TWI, itu tandanya ban kendaraan sudah harus diganti.Selain itu ban yang kempes akan membahayakan keamanan pengendara, karena bisa menyebabkan kehilangan kontrol serta mengakibatkan kecelakaan fatal. Menjaga tekanan udara ban bukan hanya untuk keamanan berkendaraan saja, tetapi juga membuat kendaraan lebih bersahabat dengan alam karena mengurangi biaya dan konsumsi bahan bakar. Kendaraan dengan ban yang kempes menyebabkan mesin harus bekerja keras, sehingga semakin besar pula gas buangan yang dihasilkan.

Produsen ban



Beberapa produsen ban ternama antara lain:

* Bridgestone
o Firestone
* Continental
o Barum
* Cheng-shin Rubber/MAXXIS
* Cooper
* Dunlop Tyres
* Eurotire
* B.F. Goodrich
* Goodyear
* Hankook Tire
* Kumho
* Michelin
o Uniroyal
o Metzeler
* Nokian Tyres
* Pirelli
* Silverstone
* Sumitomo Rubber Industries
* Toyo
* Yokohama
* Gajah Tunggal
* Achilles
o Corsa
o Strada
* Acellera
o Forceum
o Epco

Selasa, 11 Mei 2010

TYRE LEPAS (BRODOL)






TYRE BRODOL : terlepasnya ban/roda dari drum (exel wheel) dengan sendirinya pada unit yang beroprasi (runing),merenggangnya antara stud & nut roda karena beban yang ditahan pada saat roda berputar .
PENYEBAB : adanya kotoran (benda asing) pada dinding velg,stud & nut roda yang sudah mulai aus,pemsangan nut roda yang kurang kuat (torqe) .
PENCEGAHAN : membersihkan stud nut & velg,pengecekan stud didrum & lubang stud pada velg sebelum dipasang,pengencangan nut kembali setelah unit beroprasi setelah rit pertama (retorqe)
BY:HENDRA HARDIANSYA

Minggu, 09 Mei 2010

TIPS MERAWAT TYRE




ROTASI BAN
Rotasi ban secara berkala bertujuan menambah usia pemakaian dan membuat keausan ban jadi merata. Umumnya rotasi ban bisa dilakukan tiga cara.

Pertama, ban depan kiri kanan pindah sejajar ke belakang. Lalu ban belakang kiri ke depan kanan dan ban belakang kanan ke depan kiri (Untuk kendaraan berpenggerak roda depan). Alternatif kedua, tukar ban depan kiri ke belakang kanan dan ban depan kanan ke belakang kiri. Sedang ban belakang pindah sejajar ke depan (Untuk kendaraan berpenggerak roda belakang dan 4 roda). Terakhir, perpindahan secara diagonal antara ban depan dan belakang (Untuk semua kendaraan).

Jangan menggunakan ban cadangan sementara ke dalam pola-pola ini. Andai ban cadangan yang digunakan adalah ban reguler, maka selalu tempatkan ban cadangan pertama kali di posisi belakang kanan. Pada mobil penggerak roda depan dengan kondisi berkendara normal, tingkat keausan ban mencapai 24.000-32.000 km. Idealnya, rotasikan ban tiap 8.000 km. Bagi mobil berpenggerak roda belakang hal ini bisa dilakukan tiap 11.000 km.

PENYELARASAN ARAH BAN (SPOORING)
Faktor ini penting untuk mendapatkan keausan merata dan handling yang baik. Pastikan ban depan dan belakang diperiksa rutin untuk mengetahui tanda-tanda bila terjadi tak merata. Bila dirasakan pengendalian ada perubahan itu menunjukkan harus segera melakukan spooring. Dampak dari wheel alignment ini adalah umur ban lebih panjang serta pengendalian lebih baik.

PENYIMPANAN BAN
Penyimpanan ban yang benar berfungsi mencegah penuaan dini. Pastikan ban dicuci dan dikeringkan sebelum disimpan. Bersihkan kotoran yang menempel atau tersangkut di kembangan. Berikan tanda penunjuk posisi ban saat terpasang terakhir di mobil, seperti DKR atau LF untuk depan kiri dan seterusnya. Kalau ban menempel dengan pelek, tumpuklah di lahan rata atau digantung. Hindari kontak langsung dengan sinar matahari, oli, gemuk, bahan bakar atau cairan kimia lain yang bisa merusak senyawa ban dan membuat umur pakai jadi pendek.

“Bila melakukan stok ban ada baiknya disimpan dengan posisi tegak berjajar dan diputar posisi tiap 4 minggu. Bila perlu suhu ruangnya kering dan sejuk,” urai Iman Santoso PR PT Goodyear Indonesia Tbk. Jangan pernah menyimpan dengan menumpuknya, hal itu menyebabkan ban jadi oval.

TEKANAN BAN
Paling banyak kerusakan ban diakibatkan kesalahan tekanan ban. Karena mempercepat umur pemakaian dan berefek negatif bagi pengendalian. Sebagai catatan, setiap kecelakaan di jalanan karena pecah ban lantaran tekanan ban. Besarnya tekanan ban selalu tercantum pada buku manual atau pedoman pemilik kendaraan. Atau biasanya bisa dilihat di ujung pintu pengemudi, bagian bawah pintu atau di dalam glove box (kotak penyimpanan). Periksa tekanan ban tiap seminggu sekali dalam pemakaian normal.

“Pemeriksaan tekanan ban dilakukan sebelum mobil jalan. Sehingga ban masih dalam suhu dingin. Gunakan tyre pressure gauge untuk mengecek, tambahkan tekanan bila kurang sesuai ketentuan,” tukas Imam Purwanto, Technical Customer Service Manager PT Goodyear Indonesia Tbk.

KEMBANGAN
Ada beberapa faktor yang di perhitungkan membuat kembangan ban; jumlah kontak ban dengan jalan, antisipasi aliran udara panas, memperoleh grip atau traksi serta kelenturan kembangan saat akselerasi atau pengereman. Faktor penting lainnya kemampuan ban mengalirkan air saat hujan atau jalan basah. Salah perhitungan, dampaknya terjadi hydroplane atau berjalan di atas permukaan air. Alhasil mobil kehilangan kendali dan traksi.

Umumnya ban sedan memiliki ketebalan kembangan sekitar 8 mm. Pada penggunaan normal, periksa kondisi kembangan setiap empat minggu dengan tyre depth gauge. Jika kurang dari 3 mm, sebaiknya ban tak dipakai lagi karena berisiko pada traksi. Terutama saat kecepatan tinggi dan pengereman mendadak. Biasanya ban juga dilengkapi tyre wear indicator (TWI) untuk melihat keausan.

Kamis, 06 Mei 2010

Bahan Vulkanisir Ban




Salam Vulkanisir

Sekarang ini kita dihadapkan pada tantangan dan ketidakpastian yang semakin beragam,krisis ekonomi,krisis keuangan,krisis lingkungan dan lain-lain.

Imbas krisis ini juga telah menimpa kita semua,tidak terkecuali perusahaan angkutan besar dan kecil.Namun hal ini telah membuat kita sadar dan belajar kembali bahwa ada beberapa hal terutama sistem pengelolaan dan pengawasan terhadap pemakaian dan penggunaan ban,sparepart dan bahan bakar perlu untuk ditinjau ulang dan diperbarui.Baiklah bukan itu sebenarnya yang akan saya tulis kali ini.

Disini tak bosannya saya menulis kembali mengenai vulkanisir ban,namun disini yang akan saya bahas adalah mengenai bahan baku untuk menunjang proses vulkanisir itu sendiri.Baik untuk vulkanisir masak dingin maupun masak panas.Mari kita kenal bahan yang dibutuhkan untuk menunjang prosesnya.

Untuk yang sudah biasa menggeluti usaha dibidang yang berhubungan dengan vulkanisir sudah tentunya tidak asing lagi,namun sekedar untuk mengingat kembali tidak salahnya saya tulis kembali.

1.Precured/Bunga masak dingin

Type Bunga/Precured ini terdiri dari beragam type alurnya tergantung ukuran dan lapangan yang dilalui oleh kendaraan itu sendiri.Jenisnya terdiri dari dua bagian yaitu bunga halus dan juga bunga kasar serta ketebalan precured itu sendiri berbeda.Dan bunga ini digunakan khusus untuk masak dingin karena bunganya sudah berbentuk tinggal pasang terhadap ban.

2.Camel Back

Sedangkan cmel back ini digunakan untuk masak panas baik itu sistem hot top ataupaun hot full.Sama seperti precured lebarnya disesuaikan dengan ukuran bsn itu sendiri.Yang berbeda dengan karet masak dingin adalah camel back ini bentuknya masih rata dan masih karet mentah dikarenakan yang membentuk bunganya nanti pada cetakan masak panas itu sendiri.

3.Repair Gum

Repair gum disediakan khusus untuk membuat tambalan yang disatukan dengan nylon cord bahan tambalan.

4.Cementing Gum

Cementing gum ini berfungsi sebagai bahan pembuat lem ban yang akan dicampur dengan premium kemudian di aduk pada temoat khusus pembuat lem

5.Side Wall Veneer

Digunakan untuk proses masak panas berfungsi untuk melapisi atau menambal bagian casing ban yang permukaannya kurang rata,dengan side wall ini membuat ban akan merata .

6.Cushion Gum

Cushion gum ini dikhususkan untuk digunakan pada proses masak dingin sebagai karet utama yang melengketkan antara precured dengan ban itu sendiri.

7.Nylon cord

Bahan ini digunakan untuk membuat tambalan .

Demikian sedikit yang saya tulis mengenai bahan karet yang digunakan pada proses vulkanisir ban,semoga Anda yang memerlukan dapat bermanfaat

Terimakasih.




HTML scrollbox

Pemilihan Pola Telapak Ban



Ban adalah merupakan salah satu suku cadang dari kendaraan bermotor yang mempunyai fungsi khusus dan sangat penting dalam menentukan keselamatan dalam berkendaraan.

Sehubungan dengan fungsinya pada kendaraan yang sangat penting tersebut, maka perlu cara pemakaian dan perawatan ban yang lebih baik agar tidak hanya diperoleh manfaat keselamatan saja, tetapi juga manfaat keekonomisan, manfaat kenyamanan, dan sebagainya.

Tujuan dari petunjuk keselamatan adalah memberikan pengetahuan mengenai cara memilih, menggunakan serta merawat yang tepat agar ban selalu dalam kondisi prima.

Petunjuk keselamatan ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan masalah tersebut agar pemakai tidak salah dalam menentukan pemilihan ban yang sesuai dengan type kendaraan, kondisi operasi dan cara-cara perawatannya.

Pemeliharaan Tekanan Angin

Tekanan Angin adalah merupakan faktor yang sangat penting yang perlu diperhatikan, karena tekanan angin mempunyai peranan tingkat pertama dari segi keselamatan. Dengan memperhatikan masalah pemeliharaan tekanan angin, akan dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :

Manfaat Keselamatan

1. Pencegahan pecah ban secara tiba-tiba

Kondisi ban dengan tekanan angin yang kurang, menyebabkan defleksi dengan cepat dan berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan : pembangkitan panas pada ban dipercepat dan lebih tinggi mengakibatkan pemisahan pada lapisan ban, sehingga ban bisa pecah secara tiba-tiba.

2. Jarak pengereman yang lebih baik.

Dengan tekanan angin yang sesuai dengan beban, akan menghasilkan kontak area permukaan ban dengan jalan yang lebih luas sehingga daya cengkeram dan kemampuan pengereman menjadi lebih baik.

Sebaliknya, tekanan angin yang tidak sesuai dengan beban akan menghasilkan kontak area yang sempit, pengurangan daya cengkeram, sehingga akan mengurangi kemampuan pengereman.

3. Kestabilan mengemudi terutama pada kecepatan tinggi atau tikungan.

Tekanan angin yang sesuai dengan beban akan membuat dinding samping pada ban menjadi kuat untuk menahan gaya pada saat kendaraan menikung atau berpindah lajur. Tekanan angin yang kurang akan menyebabkan dinding samping pada ban menjadi lemah, sehingga pada saat menikung atau berpindah lajur, kendaraan menjadi kurang stabil. Tekanan angin yang kurang akan menyebabkan ban lebih cepat rusak.

Manfaat Keekonomisan

1. Umur Pemakaian Ban Yang lebih lama.

Tekanan angin kurang akan mengakibatkan keausan telapak ban terjadi lebih cepat pada bagian ujung telapak ban, sehingga umur ban menjadi lebih pendek dari yang seharusnya.

Tekanan angin lebih akan menyebabkan gesekan telapak ban dengan permukaan jalan hanya terjadi pada bagian tengah telapak ban, sehingga umur ban menjadi lebih pendek dari yang seharusnya. Kontak Area permukaan ban pada tekanan angin kurang.

Tekanan angin yang sesuai dengan beban akan menyebabkan telapak ban yang bergesek dengan permukaan jalan menjadi lebih merata pada semua bagian, sehingga memaximalkan umur pemakaian ban.

Kontak area permukaan ban pada tekanan angin standar

2. Daya Tahan Terhadap Kerusakan Yang Lebih Baik.

Tekanan angin yang tidak sesuai dengan beban akan menyebabkan kerusakan pada ban antara lain :

-retak pada alur telapak ban.

-retak pada dinding samping ban.

-lepas lapisan karena panas:

-telapak ban aus tidak merata

C. Manfaat Kenyamanan

1. Tekanan angin yang tidak sesuai, akan menyebabkan keausan tidak merata pada telapak ban, sehingga akan menimbulkan :

-Suara mendengung pada telapak ban.

-Getaran kendaraan yang berlebihan, karena telapak ban aus tidak merata.

Rotasi

Guna memperpanjang umur ban perlu melakukan rotasi ban dengan cara sebagai berikut :

Penggunaan Yang Tepat

a. Tekanan Angin

Tekanan angin harus dikontrol dan disesuaikan dengan muatan. Tidak boleh kurang dari standard dan tidak boleh lebih tinggi dari standard. Karena dapat menimbulkan kerusakan- kerusakan dan memperpendek umur ban.

Kontak permukaan ban harus seluruhnya melekat pada permukaan jalan. Semakin luas kontak area telapak ban dengan permukaan jalan akan menyebabkan daya cengkeram terhadap permukaan jalan lebih sempurna sehingga dapat memperpanjang umur ban dan lebih aman dalam berkendaraan.

b. Beban

Kondisi beban/muatan berpengaruh terhadap umur ban. Apabila muatan melebihi dari yang direkomendasikan, maka akan dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada ban. Oleh karena itu dianjurkan agar muatan tidak melebihi daya dukung dari pada ban, selain dapat mengakibatkan kerusakan kendaraan juga kurang aman dalam berkendaraan.

Dalam pendistribusian muatan, dianjurkan agar semua exel kendaraan dapat menanggung beban muatan yang sama beratnya.

c. Kecepatan

Kecepatan, beban dan tekanan angin saling berkaitan dalam menentukan umur ban dan keamanan berkendaraan. Dianjurkan agar ketiga faktor tersebut dilaksanakan secara wajar dan tidak berlebihan.

Batas kemampuan sebuah ban ditentukan oleh hasil perkalian antara beban dan kecepatan yang hasil/ nilainya tidak boleh melampaui dari pada nilai standard yang telah ditentukan oleh pabrik. Oleh karena itu agar nilai batas aman tidak terlampaui, maka kecepatan kendaraan harus dikurangi untuk mengimbangi peningkatan atau penambahan beban.

Pemeriksaan Ban

Pemeriksaan ban perlu dilakukan dengan 2 cara yaitu :

1. Pemeriksaan pada waktu pasang.

2. Pemeriksaan berkala.

1. Pemeriksaan pada waktu pasang.

a. Tentang Ban Dalam.

Ban Dalam harus diganti apabila :

-Sudah melipat.

-Sudah lunak karetnya.

-Sudah ada bagian yang tipis.

-Sudah banyak tambalannya.

b. Tentang Flap.

Flap yang harus diganti apabila :

-Sudah retak

-Sudah sobek.

-Sudah kaku.

c. Tentang Tutup Pentil.

Tutup Pentil harus selalu terpasang agar tekanan angin tetap stabil. dan menjaga agar kotoran/air tidak masuk ke dalam pentil untuk menjamin kelancaran kerja sistim pegas di dalam pentil sehingga klep dapat bekerja dengan sempurna.

d. Tentang Pelek.

Yang harus diperhatikan tentang Pelek adalah :

-Pelek yang bengkok atau cacat harus diperbaiki.

-Apabila terdapat karat atau kotoran lainnya harus dibersihkan.

e. Tentang Ban Ganda.

Yang harus diperhatikan tentang Ban Ganda adalah :

-Tinggi harus sama

-Tekanan Angin harus sama.

-Tidak boleh saling bersentuhan.

Pemeriksaan Berkala

Yang perlu dilakukan pemeriksaan berkala, diantaranya :

a. Pemeriksaan Tekanan Angin

- Sesuaikon tekanan angin dengan berat muatan, atau naikkan tekanan ke standard maximum.

- Periksa tekanan angin paling sedikit sekali dalam satu bulan.

- Pemeriksaan tekanan angin hanya dilakukan pada saat ban dalam keadaan dingin.

- Untuk ban cadangan, tekanan angin harus di atas tekanan standard.

b. Pemeriksaan benda-benda asing.

Buanglah benda-benda yang menempel pada alur ban, seperti batu kerikil, paku, besi dan sebagainya karena akan merusak alur ban.

c. Periksalah kerusakan luar dari ban.

Gantilah ban apabila terdapat kerusakan sobek, retak dan sebagainya karena bisa pecah secara tiba-tiba.

Periksa tanda keausan pada ban.

Bila ban telah aus sehingga dalamnya alur ban menjadi 1,6 mm atau kurang, tanda ini muncul dan memperingatkan agar ban sudah harus diganti. Ada enam tanda keselamatan pada ban Bridgestone yang terdapat pada sekeliling ban.

Pemilihan Pola Telapak Ban

Jenis dan sifat pola telapak ban serta tujuan penggunaannya